About Me

Visitors

Flag Counter

Wednesday 1 October 2014

Inform Consent Pemeriksaan Fisik Bayi Baru Lahir

Pengertian
Pemeriksaan fisik bayi baru lahir yaitu tindakan memeriksa dan menilai keadaan fisik pada bayi baru lahir.

Tujuan
·         Mengetahui sedini mungkin keadaan umum bayi baru lahir
·         Mengetahui sedini mungkin adanya kelainan-kelainan pada bayi baru lahir
·         Dapat dilakukan sesegera mungkin bila ditemukan adanya kelainan

Prosedur
Pemeriksaan fisik bayi baru lahir dilakukan segera setelah bayi mencapai kondisinya yang optimal. Pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh mulai dari ujung kepala sampai ujung jari kaki.

Peralatan Dan Perlengkapan

1.      kapas
2.      senter
3.      termometer
4.      stetoskop
5.      selimut bayi
6.      bengkok
7.      timbangan bayi
8.      pita mengukur/metlin
9.      pengmengukur panjang badan

Pelaksanaan

1.      Menjelaskan pada ibu dan keluarga maksud dan tujuan dilakukan pemeriksaan
2.      Menyusun alat secara ergonomis
3.      Mencuci tangan menggunakan sabun dibawah  air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih
4.      Memakai sarung tangan
5.      Memeletakkan bayi pada tempat yang rata

 Pengukuran  Anthopometri

6.      Penimbangan berat badan
Meletakkan kain atau kertas pelindung dan atur skala penimbangan ke titik nol sebelum penimbangan. Hasil timbangan dikurangi berat alas dan pembungkus bayi.
7.      Pengukuran  panjang badan
Meletakkan bayi di tempat yang datar. Mengukur panjang badan dari kepala sampai tumit dengan kaki/badan bayi diluruskan. Alat mengukur harus terbuat dari bahan yang tidak lentur.
8.      Mengukur  lingkar kepala
Pengukuran dilakukan dari dahi kemudian melingkari kepala kembali lagi ke dahi.
9.      Mengukur lingkar dada
Mengukur lingkar dada dari daerah dada ke punggung kembali ke dada (pengukuran dilakukan melalui kedua puting susu).

Pemeriksaan Fisik

10.  Kepala
Ø  Meraba sepanjang garis sutura dan fontanel, apakah pengukuran dan tampilannya normal. Sutura yang berjarak lebar mengindikasikan bayi preterm, moulding yang buruk atau hidrosefalus. Pada kelahiran spontan letak kepala, sering terlihat tulang kepala tumpang tindih yang disebut moulding/moulase. Keadaan ini normal kembali setelah beberapa hari sehingga ubun-ubun mudah diraba. Memperhatikan Pengukuran  dan ketegangannya. Fontanel anterior harus diraba, fontanel yang besar dapat terjadi akibat prematuritas atau hidrosefalus, sedangkan yang terlalu kecil terjadi pada mikrosefali. Jika fontanel menonjol, hal ini diakibatkan peningkatan tekanan intakranial, sedangkan yang cekung dapat tejadi akibat deidrasi. Terkadang teraba fontanel ketiga antara fontanel anterior dan posterior, hal ini terjadi karena adanya trisomi 21
Ø  Memeriksa adanya tauma kelahiran misalnya; caput suksedaneum, sefal hematoma, perdarahan subaponeurotik/fraktur tulang tengkorak
Ø  Memperhatikan adanya kelainan kongenital seperti anensefali, mikrosefali, kraniotabes dan sebagainya
11.  Wajah
Wajah harus tampak simetris. Terkadang wajah bayi tampak asimetris hal ini dikarenakan posisi bayi di intrauteri.Memperhatikan kelainan wajah yang khas seperti sindrom down atau sindrom piere robin. Memperhatikan juga kelainan wajah akibat trauma lahir seperti laserasi, paresi N .fasialis.
12.  Mata
Menggoyangkan kepala bayi secara perlahan-lahan supaya mata bayi terbuka.
Ø  Memeriksa jumlah, posisi atau letak mata
Ø  Memeriksa adanya strabismus yaitu koordinasi mata yang belum sempurna
Ø  Memeriksa adanya glaukoma kongenital, mulanya akan tampak sebagai pembesaran kemudian sebagai kekeruhan pada kornea
Ø  Katarak kongenital akan mudah terlihat yaitu  pupil berwarna putih. Pupil harus tampak bulat. Terkadang ditemukan bentuk seperti lubang kunci (kolobama) yang dapat mengindikasikan adanya defek retina
Ø  Memeriksa adanya trauma seperti palpebra, perdarahan konjungtiva atau retina
Ø  Memeriksa adanya sekret pada mata, konjungtivitis oleh kuman gonokokus dapat menjadi panoftalmia dan menyebabkan kebutaan
Ø  Apabila ditemukan epichantus melebar kemungkinan bayi mengalami sindrom down
13.  Hidung
Ø  Mengkaji bentuk dan lebar hidung, pada bayi cukup bulan lebarnya harus lebih dari 2,5 cm.
Ø  Bayi harus bernapas dengan hidung, jika melalui mulut harus diperhatikan kemungkinan ada obstruksi jalan napas akarena atresia koana bilateral, fraktur tulang hidung atau ensefalokel yang menonjol ke nasofaring
Ø  Memeriksa adanya sekret yang mukopurulen yang terkadang berdarah , hal ini kemungkinan adanya sifilis kongenital
Ø  Memeriksa adanya pernapasan cuping hidung, jika cuping hidung mengembang menunjukkan adanya gangguan pernapasan
14.  Mulut
Ø  Memperhatikan mulut bayi, bibir harus berbentuk dan  simetris. Ketidaksimetrisan bibir menunjukkan adanya palsi wajah. Mulut yang kecil menunjukkan mikrognatia
Ø  Memeriksa adanya bibir sumbing, adanya gigi atau ranula (kista lunak yang berasal dari dasar mulut)
Ø  Memeriksa keutuhan langit-langit, terutama pada persambungan antara palatum keras dan lunak
Ø  Memeriksa adanya bercak putih pada gusi atau palatum yang biasanya terjadi akibatvEpistein’s pearl atau gigi
Ø  Memeriksa lidah apakah membesar atau sering bergerak. Bayi dengan edema otak atau tekanan intrakranial meninggi seringkali lidahnya keluar masuk (tanda foote)
15.  Telinga
Ø  Memeriksa dan pastikan jumlah, bentuk dan posisinya
Ø  Pada bayi cukup bulan, tulang rawan sudah matang
Ø  Daun telinga harus berbentuk sempurna dengan lengkungan yang jelas dibagian atas
Ø  Memperhatikan letak daun telinga. Daun telinga yang letaknya rendah (low set ears)  terdapat pada bayi yangmengalami sindrom tertentu (Pierre-robin)
Ø  Memperhatikan adanya kulit tambahan atau aurikel  hal ini dapat berhubungan dengan abnormalitas ginjal
16.  Leher
Ø  Leher bayi biasanya pendek dan harus dimemeriksa kesimetrisannya. Pergerakannya harus baik. Jika terdapat keterbatasan  pergerakan kemungkinan ada kelainan tulang leher
Ø  Memeriksa adanya trauma leher yang dapat menyebabkan kerusakan pad fleksus brakhialis
Ø  Lakukan perabaan untuk mengidentifikasi adanya  pembengkakan.memeriksa adanya pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularis
Ø  Adanya lipatan kulit yang berlebihan di bagian belakang leher menunjukkan adanya kemungkinan trisomi 21.
17.  Klavikula
Meraba seluruh klavikula untuk memastikan keutuhannya terutama pada bayi yang lahir dengan presentasi bokong atau distosia bahu. Memeriksa kemungkinan adanya fraktur
18.  Tangan
Ø  Kedua lengan harus sama panjang, memeriksa dengan cara meluruskan kedua lengan ke bawah
Ø  Kedua lengan harus bebas bergerak, jika gerakan kurang kemungkinan adanya kerusakan neurologis atau fraktur
Ø  Memeriksa jumlah jari. Memperhatikan adanya polidaktili atau sidaktili
Ø  Telapak tangan harus dapat terbuka, garis tangan yang hanya satu buah berkaitan dengan abnormaltas kromosom, seperti trisomi 21
Ø  Memeriksa adanya paronisia pada kuku yang dapat terinfeksi atau tercabut sehingga menimbulkan luka dan perdarahan
19.  Dada
Ø  Memeriksa kesimetrisan gerakan dada saat bernapas. Apabila tidak simetris kemungkinan bayi mengalami pneumotoraks, paresis diafragma atau hernia diafragmatika. Pernapasan yang normal dinding dada dan abdomen bergerak secara bersamaan.Tarikan sternum atau interkostal pada saat bernapas perlu dimemperhatikan
Ø  Pada bayi cukup bulan, puting susu sudah terbentuk dengan baik dan tampak simetris
Ø  Payudara dapat tampak membesar tetapi ini normal
20.  Abdomen
Ø  Abdomen harus tampak bulat dan bergerak secara bersamaan dengan gerakan dada saat bernapas. Mengkaji adanya pembengkakan
Ø  Jika perut sangat cekung kemungkinan terdapat hernia diafragmatika
Ø  Abdomen yang membuncit kemungkinan karena hepato-splenomegali atau tumor lainnya
Ø  Jika perut kembung kemungkinan adanya enterokolitis vesikalis, omfalokel atau ductus omfaloentriskus persisten
21.  Genetalia
Ø  Pada bayi laki-laki panjang penis 3-4 cm dan lebar 1-1,3 cm.Memeriksa posisi lubang uretra. Prepusium tidak boleh ditarik karena akan menyebabkan fimosis
Ø  Memeriksa adanya hipospadia dan epispadia
Ø  Skrortum harus dipalpasi untuk memastikan jumlah testis ada dua
Ø  Pada bayi perempuan cukup bulan labia mayora menutupi labia minora
Ø  Lubang uretra terpisah dengan lubang vagina
Ø  Terkadang tampak adanya sekret yang berdarah dari vagina, hal ini disebabkan oleh pengaruh hormon ibu (withdrawl bedding)
22.  Anus Dan Rectum
Memeriksa adanya kelainan atresia ani, mengkaji posisinya. Mekonium secara umum keluar pada 24 jam pertama, jika sampai 48 jam belumkeluar kemungkinan adanya mekonium plug syndrom, megakolon atau obstruksi saluran pencernaan
23.  Tungkai
Ø  Memeriksa kesimetrisan tungkai dan kaki. Memeriksa panjang kedua kaki dengan meluruskan keduanya dan bandingkan
Ø  Kedua tungkai harus dapat bergerak bebas. Kuraknya gerakan berkaitan dengan adanya trauma, misalnya fraktur, kerusakan neurologis.
Ø  Memeriksa adanya polidaktili atau sidaktili padajari kaki
24.  Spinal
Memeriksa spinal dengan cara menelungkupkan bayi, cari adanya tanda-tanda abnormalitas seperti spina bifida, pembengkakan, lesung atau bercak kecil berambut yang dapat menunjukkan adanya abdormalitas medula spinalis atau kolumna vertebra
25.  Kulit
Memperhatikan kondisi kulit bayi.
Ø  Memeriksa adanya ruam dan bercak atau tanda lahir
Ø  Memeriksa adanya pembekakan
Ø  Perhatinan adanya vernik kaseosa
Ø  Memperhatikan adanya lanugo, jumlah yang banyak terdapat pada bayi kurang bulan
26.  Menjelaskan pada ibu atau  keluarga tentang hasil pemeriksaan
28. Merapikan bayi
29. Membereskan alat
30. Melakukan pendokumentasian tindakan dan hasil pemeriksaan





INFORM CONSENT

PERSETUJUAN TINDAKAN PEMERIKSAAN FISIK BAYI BARU LAHIR
BPS                 :
Alamat            :
Telp                 :          
Kode Pos        :
PERRSETUJUAN TINDAKAN PEMERIKSAAN FISIK BAYI BARU LAHIR
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : ........................................................................................................................
Umur / jenis kelamin : ........................................... . tahun, laki-laki / perempuan
Alamat : .....................................................................................................................
Untuk :
Nama pasien : ...........................................................................................................
Umur : ................................................ . tahun
Alamat : .....................................................................................................................

dengan ini menyatakan seseungguhnya telah
MEMBERIKAN PERSETUJUAN
Untuk dilakukan
PEMERIKSAAN FISIK BAYI BARU LAHIR
Persetujuan ini saya berikan setelah mendapat penjelasan dari bidan berwenang di fasilitas kesehatan tersebut diatas, sebagaimana berikut ini :
1.      Pemeriksaan fisik bayi baru lahir dilakukan untuk mengetahui sedini mungkin keadaan umum bayi baru lahir, mengetahui sedini mungkin adanya kelainan-kelainan pada bayi baru lahir, dapat dilakukan sesegera mungkin bila ditemukan adanya kelainan
2.      Setiap tindakan kebidanan yang dipilih bertujuan untuk kesejahteraan dan keselamatan Ibu dan bayi. Namun demikian dijelaskan terlebih dahulu , setiap tinadakan mempunyai resiko, baik yang telah diduga maupun yang tidak diduga sebelumnya
3.      Penolong telah pula menjelaskan bahwa Ia akan berusaha sebaik mungkin dalam  melakukan tindakan pemeriksaan fisik bayi baru lahir, sehingga bisa didapatkan hasil yang akurat
4.      Semua penjelasan diatas sudah saya maklumi dan dijelaskan dengan kaliumat yang jelas dan saya mengerti sehingga saya memaklumi atas tindakan atau asuhan kebidanan yang saya alami. Demikian terjadi kesepahaman diantara pasdien dan bidan tentang upaya serta tujuan tindakan, untuk mencegah timbulnya masalah hukum di kemudian hari.
Demikian agar saya maklum, surat persetujuan ini saya buat tanpa paksaan dari pihak manapun dan agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Magelang, 29 Oktober 2010
                                                                       
   Bidan                          Suami/Wali                              Yang memberi persetujuan



(………….)                 (……………..)                        (……………………………)